ARTICLE AD BOX
Spacetoon.co.id – 21 Desember 2023 sempat viral di Tiktok karena sebuah konten pembuat nan memposting tentang kejadian nan terjadi pada tanggal tersebut.
Pasalnya dalam video tersebut dijelaskan bahwa adanya larangan untuk keluar rumah pada 21 Desember 2023 karena kejadian nan bakal terjadi.
Lantas kejadian apakah nan membikin publik dan warganet merasakan panik atas larangan nan ada terhadap kejadian itu?
Fenomena Apa Yang Sebenarnya Dibicarakan Akan Terjadi Pada Tanggal 21 Desember 2023?
Setelah ditelusuri lebih dalam, rupanya dapat diketahui bahwa kejadian nan dimaksud dalam video tersebut adalah kejadian solstis.
Video kejadian tersebut diunggah pertama kali pada Minggu, 11 Desember 2023 kemarin oleh sebuah akun di TikTok.
Dalam video tersebut, terdapat tangkapan layar pada laman buletin nan menjelaskan bahwa kejadian tersebut bakal terjadi pada 21 Desember 2023.
Usai video tersebut diunggah, banyak warganet nan penasaran dan beramai-ramai mencari apa sebenarnya kejadian solstis ini.
Arti kejadian solstis sendiri merupakan sebuah mobilitas semu tahunan mentari nan dapat menjangkau kedudukan diatas garis kembali selatan.
Untuk warganet dan orang-orang di seluruh bumi nan tetap belum mengerti mengenai kejadian solstis ini cukup resah dan khawatir.
Banyak dari Anda nan merasakan kekhawatiran berlebihan mengenai kejadian solstis tersebut nan sebenarnya adalah kejadian astronomi biasa.
Yang mana artinya larangan untuk keluar rumah seperti nan dikatakan dalam video tersebut adalah tidak betul dan tidak valid.
Hal tersebut sudah dibantah langsung oleh sang master dari peneliti Pusat Antariksa Badan Riset dan Inovasi Nasional, Andi Pangerang.
Dijelaskan bahwa sebenarnya kejadian solstis ini merupakan sebuah kejadian biasa nan terjadi dua kali dalam setahun ialah pada Juni & Desember.
Ketidak Berbahayaan kejadian solstis ini dijelaskan pula oleh Andi Pangerang bahwa tidak ada kaitannya dengan kegiatan bumi seperti gempa & tsunami.
Jadi sebenarnya isi dari video nan diunggah di TikTok tersebut terlalu dilebih-lebihkan dan membikin banyak orang gentar serta khawatir.
Padahal pada kenyataannya, kejadian solstis ini tidak rawan dan menjadi kejadian nan lumrah terjadi setiap tahunnya.
Dan ketika tepat tanggal 21 Desember 2023 nanti, masyarakat tetap tetap diperbolehkan untuk keluar rumah dan beraktivitas seperti biasanya.
Oleh karena itu, dengan penjelasan dari penelitinya langsung dapat membikin kekhawatiran warganet dan masyarakat bumi mereda.
Jadi pada malam tanggal 21 Desember 2023 Anda tetap bisa melakukan kegiatan seperti biasa tanpa perlu mengkhawatirkan kejadian tersebut.
Fakta Menarik Dan Dampak Mengenai Fenomena Solstis 21 Desember 2023
Saat 21 Desember 2023 nanti, semua masyarakat tidak dilarang jika tetap mau melakukan kegiatan dan kegiatan di luar rumah.
Dijelaskan kembali bahwa memang kejadian solstis ini tidak rawan sama sekali sampai dapat membahayakan banyak orang.
Fenomena solstis ini terjadi karena ujung putaran bumi terdapat kemiringan sekitar 23,5 derajat menghadap ke daerah nan berdiri lurus.
Daerah nan berdiri lurus tersebut dipanggil pula dengan istilah ekliptika, nan mana antara poros sisi kutub utara dan selatan langit.
Ketika bagian bumi utara dan kutub utara lebih condong kearah matahari, maka biasanya kejadian solstis terjadi di bulan Juni.
Sedangkan ketika terjadi di bulan Desember, bagian nan lebih condong ke arah mentari adalah bumi selatan dan kutub selatan.
Waktu kejadian solstis ini bakal bergeser seiring waktu ratusan alias apalagi hingga sampai ke titik ratusan tahun mendatang.
Mungkin kejadian solstis ini bakal mempunyai sedikit akibat dan pengaruh bagi semua negara-negara di bagian bumi seperti Indonesia ini.
Berikut adalah beberapa kebenaran dan pengaruh nan bakal dirasakan pada saat kejadian solstis ini terjadi tanggal 21 Desember 2023 mendatang.
1. Durasi Siang & Malam Untuk Belahan Bumi Selatan Dan Utara
Efek nan bakal terjadi pada kejadian solstis 21 Desember 2023 kembali dijelaskan oleh Andi Pangerang mengenai lama siang dan malam.
Yang mana lama siang hari bakal lebih lama dibandingkan lama malam hari nan lebih pendek pada bagian bumi bagian selatan.
Sedangkan sebaliknya, malam hari bakal terasa lebih lama dibandingkan siang hari nan bakal lebih pendek pada bagian bumi bagian utara.
Untuk siang hari diukur berasas dari waktu terbitnya mentari hingga terbenamnya mentari nan menjadi penentu panjang durasinya.
Panjang malam hari bakal diukur berasas dari waktu terbenamnya mentari hingga terbitnya mentari nan menjadi penentunya.
Di Indonesia sendiri nan sebagian provinsinya berada di bagian bumi bagian utara bakal mendapatkan lama siangnya sekitar 11,5 jam.
Sedangkan sebagian provinsi lainnya nan berada di bagian selatan bakal mendapatkan lama siang nan lebih lama ialah 12,7 jam.
Pada malam harinya, bagian utara bakal mendapatkan lama 12,5 jam dan bagian selatan bakal mendapatkan lama 11.3 jam.
Durasi malam hari ini didapatkan berasas lamanya lama siang nan dirasakan oleh masing-masing kedua bagian bumi.
Andi Pangerang juga menjelaskan bahwa tingginya bagian lintang di bumi utara tersebut menandakan mulanya awal musim dingin.
Sebaliknya, untuk kejadian solstis nan bakal terjadi pada 21 Desember 2023 di bagian selatan menandakan awal datangnya musim panas.
Fenomena solstis sendiri merupakan sebuah kejadian nan membikin posisi semu mentari nan terpanjang sepanjang tahun.
Silahkan menyesuaikan masing-masing letak Anda berada di Indonesia bagian utara alias selatan untuk mengetahui panjang durasinya.
2. Fenomena Puncak Dan Arah Matahari Terbenam
Perlu diketahui bahwa kejadian solstis ini bakal terjadi pada jam-jam awal hari alias sekitar waktu menjelang subuh ke pagi.
Seperti nan dirumorkan bakal terjadi pada 21 Desember 2023, maka puncaknya jatuh dimalam hari sebelumnya sebelum pukul 12 malam.
Atau lebih tepatnya pada 22:59 WIB tanggal 20 Desember 2023, ialah 1 jam sebelum berganti ke 21 Desember 2023.
Namun ada sebagian nan mengatakan bahwa kejadian ini bakal terjadi pada 21 Desember 2023 pukul 04:43 WIB pagi hari.
Yang mana ketika posisi mentari berada di rasi capricornus, dan di waktu menjelang pagi itulah nan bakal menjadi titik puncaknya.
Untuk perkiraan posisi terbit dan terbenamnya mentari di kedua bagian bagian bumi bakal berbeda-beda menyesuaikan lintangnya.
Pada bagian bumi bagian utara, mentari bakal terbit dari arah Timur-Tenggara dan bakal terbenam dari arah Barat-Barat Daya.
Sedangkan untuk bagian selatan, mentari bakal terbit dari arah Selatan-Tenggara dan terbenam di arah Selatan-Barat Daya.
Tetapi terdapat pula pendapat lain nan mengatakan bahwa kedua bagian bagian bumi bakal mempunyai arah terbit dan terbenam nan sama.
Yaitu arahnya seperti pada bagian utara nan bakal terbit di arah Timur-Tenggara dan terbenam di arah Barat-Barat Daya.
3. Berpengaruh Terhadap Pergantian Musim Di Dunia
Untuk Indonesia sendiri, terjadinya kejadian solstis pada 21 Desember 2023 mendatang bakal mempengaruhi perubahan musim penghujan.
Maka dari itu, Desember masuk ke dalam rentang waktu musim hujan di Indonesia nan dipengaruhi juga oleh kejadian solstis tersebut.
Efek pengaruh pergantian musim kejadian solstis ini bakal lebih terasa pada negara-negara nan mempunyai lintang tinggi dan subtropis.
Karena Indonesia bukan termasuk negara subtropis, maka efeknya hanya bakal terasa pada pergantian musim panas dan hujan saja.
Tidak ada nan rawan dari pengaruh ini lantaran kejadian solstis hanya bakal mempengaruhi negara-negara dalam pergantian musim.
4. Winter Solstice
Fenomena solstis nan bakal terjadi pada 21 Desember 2023 mendatang disebut juga sebagai wintertime solstice. Yang mana makna dari wintertime sendiri adalah musim dingin.
Kalau di Indonesia, mungkin dapat dianggap saja seperti musim hujan, lantaran Indonesia sendiri tidak terdapat musim dingin seperti negara lain.
Yang mana maksud dari wintertime solstice sendiri merupakan sebuah titik kembali dari musim dingin dibelahan bumi bagian utara.
Dan sebaliknya, menjadi titik kembali dari musim panas untuk bagian bumi bagian selatan, nan juga bakal mempengaruhi lama siang & malam.
Seperti nan tadi sudah dijelaskan diatas oleh Andi Pangerang, bahwa bakal ada perbedaan lama siang dan malam kedua bagian bumi.
5. Dinamakan Fenomena Solstis
Ada kebenaran menarik dibalik kenapa dinama solstis dalam kejadian 21 Desember 2023 ini. Fenomena ini sudah dinamakan solstis sejak era para astronom kuno.
Para astronom di era antik tersebut memberi nama solstis karena mereka memandang bahwa Matahari tampak tak bersuara dan tidak bergerak.
Artinya pada jam-jam, waktu, dan momen terjadinya kejadian pada saat itu, tidak ada pergerakan sama sekali dari Matahari.
Jika diartikan secara harfiah dalam bahasa Latin, solstis berasal dari potongan kata solsistere. Sol nan artinya Matahari dan sistere nan artinya berdiri diam.
Kalau makna tersebut digabungkan, maka bakal mendapatkan susunan kalimat “Matahari nan berdiri diam”. Itulah nan menjadi argumen para astronom era antik menamainya solstis/solstice.
Pada saat kejadian ini terjadi di tanggal 21 Desember 2023 ataupun bulan Juni silam, artinya Matahari bakal mencapai titik tertentu.
Yaitu titik tertingginya dan titik terendahnya dalam jangka waktu satu tahun, nan mana kejadian solstis ini terjadi sebanyak 2 kali.
Sementara itu, titik kembali Matahari ini disebut juga sebagai pergerakan semu dari Matahari. Dari arah utara ke selatan dan sebaliknya nan memungkinkan bakal terlihat dari bumi.
Hal tersebut dikarenakan akibat kemiringan sumbu dan mobilitas bumi nan berputar mengelilingi Matahari alias disebut sebagai revolusi.
Fenomena solstis 21 Desember 2023 ini menandakan pergantian musim dingin untuk bagian selatan dan musim dingin di bagian utara.
Kalau mengawasi dari sisi luar angkasa, bagian bumi bagian selatan bakal terlihat seperti berputar mendekat ke arah Matahari.
Di GBS alias Garis Balik Selatan, seorang pengamat bakal dapat memandang Matahari tepat berada diatas kepala ketika siang hari.
GBS ini bakal membikin sang pengamat merasakan malam lebih panjang dibanding hari-hari sebelumnya jika memandang dari bagian bumi bagian utara.
Bahkan kebenaran menarik lainnya adalah bahwa selama kejadian solstis 21 Desember 2023 mendatang, Matahari tidak bakal terbenam di kutub selatan.
6. Tanggal Terjadi Fenomena Solstis Sebenarnya Bukan 21 Desember 2023
Menurut beberapa opini dan pengamatan dari para ahli, diketahui bahwa kejadian ini bakal terjadi tanggal 22 Desember 2023.
Bukan seperti nan beredar di video unggahan TikTok bahwa kejadian ini bakal berjalan di tanggal 21 Desember 2023.
Tetapi perihal tersebut tetap dilakukan penelitian dan pengamatan lebih lanjut lagi terhadap tanggal pastinya kejadian solstis ini terjadi.
Kalau memandang dari catatan tanggal terjadinya kejadian ini pada bulan Juni silam, ialah terjadi tepat di tanggal 21 Juni 2023.
Namun perihal ini belum dapat dijadikan dasar dan patokan pasti bahwa kejadian solstis Desember bakal terjadi di tanggal nan sama.
Karena video nan beredar di TikTok sudah ditonton lebih dari 4 juta masyarakat, tetap banyak nan meyakini isi video tersebut.
Dimana disebutkan bahwa kejadian solstis kelak bakal terjadi pada tanggal 21 Desember 2023, bukan 22 Desember 2023.
Masih menunggu keputusan dari para mahir dan peneliti terkait kejadian solstis bulan Desember ini bakal terjadi di tanggal berapa.
Akhir Kata
Demikianlah informasi mengenai nan sedang viral kejadian 21 Desember 2023, semoga membantu Anda lebih mengetahui tentang kejadian solstis ini.
Originally posted 2023-12-18 02:21:44.
The station Tanggal 21 Desember 2023 Kenapa Tak Boleh Keluar Rumah? appeared archetypal connected Spacetoon.co.id.
